Tentunya sudah tidak asing lagi kata "mutiara" bagi para wanita penggemar aksesoris dari bahan yang satu ini, lalu apa sebenarnya mutiara dan bagaimana asal usulnya hingga banyak digunakan sebagai perhiasan dan banyak kegunaan lainnya.
Mutiara adalah suatu hasil alam yang dapat dinikmati keindahannya dan dengan beragam kreasi yang diciptakan manusia, mutiara akan semakin terpancar keindahannya terlebih bagi siapapun yang memakainya. Mutiara sendiri merupakan satu-satunya jenis batu berharga atau gemstones yang tumbuh dalam organisme hidup. Tidak seperti jenis batu mulia lain yang dihasilkan dalam perut bumi, mutiara dihasilkan oleh hewan dari keluarga moluska yang merupakan bagian dari ekosistem air laut maupun air tawar.
Sejak ribuan tahun yang lalu mutiara dipercaya berkhasiat untuk kecantikan. Kita ketahui, bahwa mempunyai kulit cerah sehat berseri adalah dambaan setiap wanita. Konon, para putri China menggunakan dan meminum bubuk mutiara, sementara Cleopatra memanjakan diri dengan mandi susu yang dicampur bubuk mutiara.
Mutiara tidak hanya sekedar batu alam yang dapat diolah menjadi perhiasan cantik seperti yang terdapat pada gelang, kalung, bros, cincin dan lain-lain. Namun, banyak manfaat atau khasiat yang terkandung dibalik batu alam tersebut (mutiara).
Mutiara juga bisa bermanfaat untuk merawat kecantikan serta membantu dalam pengobatan. Mutiara berperan penting dalam memberikan perawatan kecantikan kulit bagi para wanita.
Dari pengolahan butir-butir mutiara akan menghasilkan produk kosmetik. Serat mutiara biasanya dijadikan sebagai bahan baku produksi kosmetik. Serat mutiara itu mempunyai fungsi anti-ultraviolet dan kemampuan tinggi dalam menyerap air kembali, nyaman di tangan dan nyaman digunakan. Butiran mutiara pada permukaan serat mutiara jika bersentuhan secara langsung dengan kulit, dan asam laktat dari air keringat bisa melarutkan unsur nutrisi dari butiran mutiara, dapat menembus kulit sehingga diserap oleh tubuh manusia. Kosmetik yang menggunakan butir mutiara sebagai bahan dasarnya memiliki kemampuan melembutkan kulit, membersihkan bercak dan mengurangi kerut, serta memperlambat penuaan, menghilangkan panas dan racun.
Berikut ini adalah jenis-jenis mutiara:
Beberapa tips untuk merawat mutiara :
1. Mutiara sensitif terhadap bahan-bahan kimia (seperti asaman atau alkalin) dan hindari sentuhan langsung dengan parfum kosmetik. Sebaiknya, Anda mengenakan mutiara setelah selesai berdandan. Minyak wangi, krim pelembut wajah, atau deodoran, sekalipun berbahan dasar alami, dapat merusak luster dan kilau mutiara. Jika sedang mandi dengan air panas, sebaiknya anda tidak mengenakan mutiara karena air panas akan mempengaruhi kecemerlangan (Luster) dari mutiara itu. Lebih baik jika mutiara itu di lepas dari anggota tubuh terlebih dahulu ketika akan mandi dengan air dingin, hangat ataupun panas. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Panas dan temperatur tinggi akan mempengaruhi “luster” mutiara, jadi sebaiknya jangan menempatkan mutiara dalam temperatur tinggi atau sinar matahari langsung.
2. Setelah mutiara selesai dikenakan, sebaiknya mutiara dibersihkan dengan bahan halus dan lembab untuk menghilangkan sisa kosmetik yang menempel pada mutiara tersebut.
3. Cuci mutiara dengan sabun lembut dan bahan lembut untuk mengangkat sisa-sisa kotoran yang ada pada mutiara (diusahakan bukan deterjen).
4. Simpan mutiara itu secara terpisah dari perhiasan lain untuk menghindari gesekan, baretan, atau kerusakan yang lain, karena mutiara lebih sensitif. Simpan mutiara itu juga dengan membungkusnya dalam bahan lembut, dalam kantong atau jewelery box. Sebaiknya anda menempatkan mutiara di dalam tempat yang terbuat dari bahan yang lembut seperti sutra atau bludru untuk menghindari goresan dari benda-benda yang kasar yang ada. Lebih baik anda tidak menempatkan mutiara pada kotak atau tempat bekas bedak atau plastik yang rapat karena akan mempengaruhi kilau mutiara, akan lebih baik jika ada sedikit ventilasi pada kotak tempat mutiara itu.
1. Mutiara sensitif terhadap bahan-bahan kimia (seperti asaman atau alkalin) dan hindari sentuhan langsung dengan parfum kosmetik. Sebaiknya, Anda mengenakan mutiara setelah selesai berdandan. Minyak wangi, krim pelembut wajah, atau deodoran, sekalipun berbahan dasar alami, dapat merusak luster dan kilau mutiara. Jika sedang mandi dengan air panas, sebaiknya anda tidak mengenakan mutiara karena air panas akan mempengaruhi kecemerlangan (Luster) dari mutiara itu. Lebih baik jika mutiara itu di lepas dari anggota tubuh terlebih dahulu ketika akan mandi dengan air dingin, hangat ataupun panas. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Panas dan temperatur tinggi akan mempengaruhi “luster” mutiara, jadi sebaiknya jangan menempatkan mutiara dalam temperatur tinggi atau sinar matahari langsung.
2. Setelah mutiara selesai dikenakan, sebaiknya mutiara dibersihkan dengan bahan halus dan lembab untuk menghilangkan sisa kosmetik yang menempel pada mutiara tersebut.
3. Cuci mutiara dengan sabun lembut dan bahan lembut untuk mengangkat sisa-sisa kotoran yang ada pada mutiara (diusahakan bukan deterjen).
4. Simpan mutiara itu secara terpisah dari perhiasan lain untuk menghindari gesekan, baretan, atau kerusakan yang lain, karena mutiara lebih sensitif. Simpan mutiara itu juga dengan membungkusnya dalam bahan lembut, dalam kantong atau jewelery box. Sebaiknya anda menempatkan mutiara di dalam tempat yang terbuat dari bahan yang lembut seperti sutra atau bludru untuk menghindari goresan dari benda-benda yang kasar yang ada. Lebih baik anda tidak menempatkan mutiara pada kotak atau tempat bekas bedak atau plastik yang rapat karena akan mempengaruhi kilau mutiara, akan lebih baik jika ada sedikit ventilasi pada kotak tempat mutiara itu.
5. Re-strung mutiara 1-2 tahun sekali. Bila anda sering mengenakan mutiara itu, 1 tahun sekali. Anda berikan simpul di antara mutiara yang satu dengan yang lain untuk menghindari mutiara-mutiara tersebut saling bergerak sekaligus menghindari rontoknya mutiara bila saat tertentu talinya putus.
6. Sebaiknya anda tidak membersihkan mutiara dengan pembersih inframerah atau cairan pembersih yang mengandung amonia atau sabun keras (deterjen). Anda harus ingat bahwa mutiara itu lebih sensitif.
7. Sebaiknya anda tidak membersihkan mutiara dengan bahan kasar karena bisa merusak lapisan nacre-nya mutiara tersebut. Anda bisa menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut. Untuk membersihkan mutiara bisa dengan menggunakan sabun yang netral (contohnya Klerak kalau dijawa). Setelah bersih, kemudian masukan dalam air bersih dan seka dengan kain yang lembut lalu keringkan dengan cara menganginkannya.
8. Perlu diperhatikan, jangan sampai mutiara bersentuhan dengan minyak sebab komponen utama mutiara adalah Kalsium karbonat, jika cairan asam mutiara akan pudar kilaunya.
Tulisan ini dikutip dari beberapa sumber seperti Wikipedia, The Book of the Pearl (versi online) serta dari salah satu koleksi buku saya karya Mia Yusmita Gofar sebagai penulis buku ”Mengenal Lebih Jauh Tentang Mutiara”.